Pemprov Kalsel Gelar Rakor Pembangunan Kawasan Perdesaan 2025, Fokus pada Ketahanan Pangan dan Sinergi Wilayah

Lensa Kalimantan
, 6/24/2025 02:19:00 PM WIB Last Updated 2025-06-24T07:19:57Z
---

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Kawasan Perdesaan se-Kalimantan Selatan Tahun 2025 yang berlangsung pada 24–26 Juni 2025 di Hotel Galaxy Banjarmasin.


Acara dibuka dan dihadiri oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Kalsel, H. Faried Fakhmansyah, serta Direktur Pemerintahan Desa Kementerian Desa RI, Suherman, bersama perwakilan dari PMD dan Bappeda kabupaten/kota se-Kalsel.


Rakor ini diikuti oleh 30 peserta dan bertujuan memperkuat sinergi lintas instansi serta wilayah dalam mendorong percepatan pembangunan kawasan perdesaan yang terintegrasi dan berkelanjutan.


Direktur Pemerintahan Desa Kementerian Desa RI, Suherman, menegaskan pentingnya membangun dasar administratif sebelum pengembangan kawasan lebih lanjut.



"Rakor ini dilaksanakan untuk peningkatan kualitas administratif, sebelum masuk ke kawasan-kawasan administrasi, konektivitas antar kawasan dan sebagainya,” ujar Suherman.


“Ini diawali dengan bagaimana secara administratif dipenuhi dulu, dan akan kita bangun dulu.”


Terkait isu ketahanan pangan, Suherman menyoroti pentingnya perhatian dari semua level pemerintahan, terlebih dalam mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo yang menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas nasional.


"Bagaimana kita menciptakan ketahanan pangan tentu harus ada intervensi dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun ke desa. Kami dari pemerintahan desa menganggarkan 20% khusus untuk program ketahanan pangan,” jelasnya.



Sementara itu, Kepala Dinas PMD Provinsi Kalimantan Selatan, H. Faried Fakhmansyah, menjelaskan bahwa rakor ini merupakan wadah strategis untuk membangun kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga level desa.


“Kami hari ini mengundang Direktur Pak Suherman dan kawan-kawan dari provinsi Kalimantan Selatan, ada dari PMD Kalsel, Bappeda Kalsel, juga PMD dan Bappeda dari kabupaten, serta tenaga ahli dari pemberdayaan tingkat provinsi/kabupaten,” terang Faried.


Ia juga menegaskan bahwa pembahasan utama dalam rakor ini adalah tentang sinergi:


“Pembahasan acara hari ini tentang sinergi antarinstansi, sinergi antardesa, dan sinergi antar-stakeholder, dalam rangka memajukan kawasan perdesaan.”


Lebih lanjut, Faried memaparkan tiga kawasan prioritas pembangunan perdesaan yang tengah dikembangkan di Kalimantan Selatan:


“Di daerah kita, Provinsi Kalsel, ada tiga kawasan prioritas perdesaan, yaitu Agrobinapolitan di Kabupaten Banjar, Agropolitan di Tanah Bumbu, dan Agrowisata Hortikultura di Tabalong.”


Ia berharap setiap kabupaten dapat memiliki kawasan prioritas perdesaan yang dapat menjadi model pembangunan desa yang lebih cepat dan terukur:


“Kita berharap setiap kabupaten memiliki kawasan perdesaan prioritas untuk bisa mempercepat pembangunan antar kawasan dan menjadi contoh bagi desa lain dalam mengelola lingkungannya. Sehingga makin cepat pembangunan desa dan makin cepat kesejahteraan masyarakat tercapai,” pungkasnya.


Rakor ini juga dirangkai dengan diskusi teknis, pemetaan tantangan, dan perumusan rencana aksi bersama sebagai langkah konkret menuju percepatan pembangunan kawasan perdesaan di Kalimantan Selatan.(@lala)

Komentar

Tampilkan

Terkini