BNN Bongkar 84 Kasus Narkoba dalam Dua Bulan, Sindikat Gunakan Modus Kopi dan Semangka untuk Selundupkan Sabu

Lensa Kalimantan
, 7/30/2025 07:53:00 PM WIB Last Updated 2025-07-30T13:54:23Z
---

Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025 – Badan Narkotika Nasional (BNN) menegaskan keseriusannya dalam memerangi peredaran gelap narkotika. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, Juni hingga Juli 2025, BNN bersama aparat penegak hukum dan berbagai pemangku kepentingan berhasil mengungkap 84 kasus tindak pidana narkotika (LKN) dengan mengamankan 136 tersangka di berbagai wilayah Indonesia.


Dalam konferensi pers Pengungkapan Kasus Jaringan Narkotika yang digelar di Jakarta, Rabu (30/7/2025), Kepala Biro Humas dan Protokol BNN Brigjen Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, S.I.K., M.Si., mengungkap bahwa dari operasi tersebut, pihaknya berhasil menyita barang bukti narkotika dengan total 561,09 kilogram, terdiri atas:

Ganja: 219,81 kg, Sabu: 337,38 kg, Ekstasi: 1,03 kg atau sekitar 3.152 butir, Kokain: 3,09 kg, Ganja Sintetik: 40,86 gram, Liquid Vape berisi Etomidat: 550 botol (total 1,1 liter)

Salah satu pengungkapan terbesar terjadi di jaringan Aceh–Medan. Sindikat yang dikendalikan seorang narapidana bernama Mualim mencoba mengelabui petugas dengan mengemas 199,5 kilogram sabu ke dalam bungkus kopi Arabika bermerek Cote d’Ivoire berwarna oranye. 

Paket sabu itu kemudian disembunyikan dalam muatan buah semangka sebelum dikirimkan dari Aceh Utara menuju Medan.

“Kasus ini menunjukkan bahwa sindikat narkotika terus mencari cara baru untuk menyamarkan aksinya. Namun, BNN bersama stakeholder tidak akan tinggal diam dan akan terus menutup ruang gerak mereka,” ujar Brigjen Pol. Sulistyo.

WNA Brasil Bawa Kokain, Bali Jadi Sasaran Pasar Premium?

Selain itu, BNN Provinsi Bali bersama Bea dan Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 13 Juli 2025 menggagalkan penyelundupan 3,09 kilogram kokain yang dilakukan seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Brasil berinisial YB. 

Kasus ini mengindikasikan adanya jaringan kokain asal Amerika Latin yang mencoba menjadikan Bali sebagai pasar eksklusif narkotika jenis premium tersebut.

“Ancaman narkotika semakin kompleks dan bersifat lintas negara. Bali, sebagai destinasi wisata internasional, memang rentan dijadikan target pasar narkoba premium,” jelasnya lagi.

BNN menegaskan, bahwa keberhasilan pengungkapan kasus ini tidak membuat perang melawan narkotika berhenti. Pola, cara, dan jaringan sindikat terus berkembang. 

Karena itu, pemberantasan narkoba harus dilakukan secara kolektif, melibatkan seluruh elemen bangsa.

“Ancaman narkotika bersifat dinamis. Tanpa kerja sama seluruh masyarakat, sulit bagi aparat untuk memutus jaringan peredaran gelap ini. Mari kita bersatu untuk mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba,” pungkas Brigjen Pol. Sulistyo.(@dw)
Komentar

Tampilkan

Terkini