Banjarbaru, 2 Mei 2025 — Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menerima dan menyerap aspirasi dari mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kalimantan Selatan. Aksi unjuk rasa ini berlangsung di Kantor Gubernur Kalsel pada Jumat siang.
Didampingi sejumlah pejabat SKPD serta Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X. Febry Aceng Loda, Gubernur H. Muhidin menemui langsung para mahasiswa dan mendengarkan lima tuntutan utama yang mereka ajukan, khususnya terkait sistem pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Alhamdulillah, setelah dicek, hanya dua sekolah yang masih tergolong tertinggal. Kami akan terus memantau dan memperbaiki kondisi tersebut,” ujar Gubernur Muhidin.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi telah mendorong pengangkatan PPPK untuk guru di berbagai jenjang, yakni 860 guru SMK, 1.030 guru SMA, dan 251 guru SLB. Selain itu, tunjangan guru pun dinaikkan guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
Terkait program makan gratis, Gubernur menyatakan bahwa kebijakan tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat. Namun, dana sebesar Rp300 miliar dari APBD akan dialokasikan untuk mendukung operasional sekolah dan perguruan tinggi di Kalimantan Selatan. Total anggaran pendidikan pun meningkat menjadi sekitar Rp2 triliun.
“Kami akan memprioritaskan sekolah-sekolah yang masih kurang dalam hal sarana dan prasarana. Selain itu, kami bangga karena akreditasi ULM kini meningkat menjadi unggul, jauh dari sebelumnya yang hampir C,” tambahnya. Ia menekankan bahwa kesalahan dosen seharusnya tidak dibebankan kepada institusi pendidikan secara keseluruhan.
Di akhir pertemuan, Gubernur H. Muhidin menandatangani surat perjanjian bersama mahasiswa sebagai bentuk komitmen untuk memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di Banua.