Punggawo Lateng Darussalam Cabut Ikrar Persahabatan dan Sampaikan Permintaan Maaf ke Kesultanan Melayu Banjar

Lensa Kalimantan
, 5/08/2025 07:39:00 PM WIB Last Updated 2025-05-08T13:06:09Z
---

 


BANYUWANGI, — Punggawo (Adipati) Lateng Darussalam dari Praja Adat Kesultanan Melayu Jambi, Datuk Mangkualam Putro Meriavo Raden Muhammad Hanif Nasrul Rachman Saleh Lateng Al-Hasani, menyampaikan pernyataan sikap resmi terkait dugaan tindakan tidak etis dalam proses penobatan Sultan di Kesultanan Melayu Banjar.


Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan pada Rabu (8/5/2025) di Banyuwangi, Punggawo Lateng menyampaikan kekecewaannya terhadap tindakan Sultan Sepuh Aloeda Raden Rahardjo Djali yang dinilai memposisikan Menteri Kebudayaan RI sebagai bagian dari “kudeta” terhadap Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu’tashim Billah.


Sebagai bentuk sikap, Punggawo Lateng menyatakan lima poin utama:


Pencabutan Ikrar Persahabatan ;
Lateng Darussalam secara resmi membatalkan ikrar persahabatan dengan Kesultanan Kasepuhan Cirebon, yang dinilai tidak menjunjung etika dan prosedur adat.


Permintaan Maaf kepada Sultan Khairul Saleh ;
Permintaan maaf disampaikan kepada Sultan Khairul Saleh atas tindakan yang dinilai mencederai martabat dan struktur adat Kesultanan Melayu Banjar.


Komitmen Tidak Mengikuti Penobatan Tanpa Konfirmasi ;
Lateng Darussalam menegaskan komitmennya untuk tidak lagi mengikuti acara penobatan raja atau sultan yang tidak melalui prosedur resmi dan pengesahan adat yang sah.


Permohonan Maaf kepada Masyarakat dan Keluarga Besar Melayu Banjar ;
Pihak Lateng memohon maaf secara terbuka kepada masyarakat Melayu Banjar dan keluarga besar Kesultanan atas keterlibatan dalam proses yang dianggap sebagai bentuk ketidaksantunan terhadap Sultan Khairul Saleh.


Permohonan kepada Menteri Kebudayaan RI ;
Surat resmi juga diminta agar disampaikan kepada Menteri Kebudayaan RI sebagai bentuk permintaan maaf atas polemik ini dan untuk menjelaskan posisi Lateng Darussalam yang tidak mendukung tindakan sepihak tersebut.


Pernyataan ini ditegaskan sebagai bentuk tanggung jawab dan kesadaran menjaga martabat serta keharmonisan lembaga adat dan kesultanan di Indonesia.


Pernyataan ditandatangani langsung oleh Datuk Mangkualam Putro Meriavo selaku Punggawo Lateng Darussalam.@dwn 

(isi tulisan di sesuaikan dengan point yang tercantum)

Komentar

Tampilkan

Terkini