Syuting Perdana Film “Pirunduk” Resmi Dimulai di Desa Tatah Mesjid

Lensa Kalimantan
, 6/08/2025 04:56:00 PM WIB Last Updated 2025-06-08T11:51:07Z
---

Barito Kuala, 8 Juni 2025 — Produksi perdana film “Pirunduk” karya Bima Sakti Pictures resmi dimulai hari ini, Minggu (8/6), di Desa Tatah Mesjid, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan. 


Lokasi ini dipilih setelah melalui proses seleksi ketat dari 11 desa di Kalimantan Selatan, dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat setempat.



Acara syuting perdana ini turut dihadiri oleh Bupati Barito Kuala, H. Bahrul Ilmi, yang memberikan dukungannya secara penuh terhadap produksi film tersebut. Ia bahkan terlibat langsung dalam salah satu adegan film “Pirunduk”.


 “Kami sangat mendukung sepenuhnya. Mudah-mudahan film ini membawa hikmah yang baik, tidak hanya bagi masyarakat lokal tapi juga secara nasional dan internasional,” ujar Bupati Bahrul Ilmi, yang juga lahir dan besar di Desa Tatah Mesjid.



Menurutnya, kehadiran film ini merupakan bentuk pengangkatan budaya lokal yang sangat penting dalam memperkenalkan kekayaan kultural daerah kepada publik yang lebih luas.


“Masyarakat sangat bangga dan terharu. Desa Tatah Mesjid kini tercatat dalam sejarah sebagai lokasi pembuatan film nasional. Ini bentuk apresiasi yang luar biasa,” tambahnya.



Kepala Desa Tatah Mesjid, H. Meri Apriansyah, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh kru produksi dan tim dari Bima Sakti Pictures.


“Ini sejarah bagi desa kami. Terima kasih kepada sutradara Billy Christian, produser dan penulis naskah Pak Budi Ismanto, serta semua kru yang telah mempercayai desa kami sebagai lokasi syuting,” ungkap H. Meri.


Ia juga mengungkapkan bahwa proses pemilihan lokasi memakan waktu lebih dari satu tahun. Keramahan warga, lingkungan alami, serta bangunan arsitektur klasik tahun 1980-an menjadi daya tarik utama yang membuat Tatah Mesjid unggul dibanding desa lainnya.


"Dengan dipilihnya Desa Tatah Mesjid sebagai lokasi syuting film Pirunduk, banyak warga merasa terbantu karena perputaran ekonomi dan pendapatan UMKM meningkat. 

Hal ini merupakan dampak positif dari kunjungan masyarakat dari berbagai wilayah yang antusias ingin menyaksikan proses pembuatan film tersebut." Tambah H.Meri Apriansyah.


"Sampai sampai ada warga jauh jauh dari Binuang  berhadir salah satunya keluarga besar H.Ijai binuang," 


“Warga kami sangat antusias. Proses produksi ini juga memberikan wawasan baru tentang dunia perfilman kepada masyarakat,” ujarnya.


Film “Pirunduk” disebut memiliki unsur spiritual dan mistis yang kuat, dan keaslian desa Tatah Mesjid dengan sungai yang masih bersih, rumah-rumah tua yang autentik, serta nuansa alam yang kental menjadi nilai lebih yang menunjang atmosfer cerita film tersebut.


H. Meri berharap, film “Pirunduk” akan membuka jalan bagi episode lanjutan dan menjadikan Desa Tatah Mesjid sebagai ikon wisata budaya dan perfilman di Kabupaten Batola.


“InsyaAllah, film ini akan meledak dan Desa Tatah Mesjid akan menjadi ikon wisata terbesar di Batola,” pungkasnya dengan optimistis.

Komentar

Tampilkan

Terkini