Jakarta – Minggu, ( 14/09/2025), Dunia politik Indonesia dikejutkan dengan keputusan mundur salah satu aktivis perempuan paling vokal, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Sosok yang dikenal gigih memperjuangkan hak-hak masyarakat ini secara resmi menyatakan pengunduran dirinya dari panggung politik nasional.
Langkah Rahayu Saraswati tersebut memicu beragam reaksi, terutama dari kalangan muda dan pegiat sosial yang selama ini mengapresiasi kontribusinya dalam memperjuangkan isu-isu perempuan, anak, serta kelompok rentan.
Sebagai pembina Rembuk Pemuda, Rahayu Saraswati aktif menyuarakan berbagai persoalan sosial di ruang publik maupun legislatif. Semasa menjabat sebagai anggota DPR RI, ia dikenal konsisten mengawal isu-isu krusial, mulai dari pemberantasan perdagangan manusia, perlindungan perempuan dan anak, hingga kesetaraan hak di berbagai sektor. Dedikasinya tidak hanya berhenti di parlemen, melainkan juga dengan turun langsung ke masyarakat untuk menyerap aspirasi akar rumput.
Menanggapi kabar tersebut, Koordinator Rembuk Pemuda Kalimantan Selatan menyampaikan apresiasi mendalam atas kiprah Rahayu Saraswati.
“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya untuk Ibu Rahayu Saraswati, pembina Rembuk Pemuda, yang memiliki rekam jejak luar biasa sebagai pejuang perempuan. Beliau dikenal luas atas komitmennya menyuarakan aspirasi masyarakat Indonesia, terutama kaum muda dan kelompok marginal,” ujarnya.
Banyak pihak menilai mundurnya Rahayu Saraswati merupakan kehilangan besar, baik bagi parlemen maupun masyarakat Indonesia. Dalam suasana politik yang kerap dipenuhi kepentingan elitis, ia dianggap sebagai contoh nyata seorang pemimpin yang bekerja dengan hati dan keberpihakan terhadap rakyat.
Meski memilih keluar dari jalur politik formal, publik berharap perjuangan Rahayu Saraswati tidak berhenti di sini. Suara dan kiprahnya dinilai masih sangat dibutuhkan, tidak hanya di gedung parlemen, tetapi juga di berbagai ruang kehidupan berbangsa dan bernegara.(rls)