Denpasar, Jumat (12/9/2025) – Kepolisian Republik Indonesia melalui Polda Bali menegaskan bahwa penanganan pascabencana banjir dan longsor di wilayah Bali tidak hanya berfokus pada proses evakuasi, tetapi juga pada upaya pemulihan masyarakat yang terdampak.
Polri bersama instansi terkait terus menyalurkan bantuan logistik, mendirikan posko darurat, serta menyiapkan program trauma healing bagi para pengungsi, khususnya anak-anak dan keluarga korban.
Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si., menekankan bahwa trauma healing merupakan bagian penting dalam penanganan bencana. “Bencana alam tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga berdampak pada kondisi psikologis masyarakat. Karena itu, pendampingan melalui program trauma healing sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Melalui tim psikolog Kepolisian, program pendampingan psikososial ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga kondisi masyarakat dinilai stabil.
Polri berharap langkah terpadu ini dapat mempercepat proses pemulihan, sekaligus menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga yang terdampak bencana.(rel)
.jpeg "Klarifikasi RSUD H.Badaruddin Kasim (HBK) Tabalong : Menanggapi Video Viral keributan antara pasien dan petugas unit pelayanan")
