Profesi Wartawan Dilecehkan, Komentar Istri Pejabat Kaltara Tuai Kecaman"

Lensa Kalimantan
, 6/27/2025 11:18:00 PM WIB Last Updated 2025-06-27T16:48:47Z
---

 


Pernyataan Istri Pejabat Pemprov Kaltara Diduga Lecehkan Profesi Wartawan, Komunitas Pers Bereaksi Keras


Tanjung Selor, Sabtu, (27 Juli 2025), — Dunia jurnalistik kembali mendapat sorotan tajam setelah beredarnya pernyataan yang diduga menghina profesi wartawan. Kali ini, seorang perempuan yang diduga istri dari salah satu pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) terekam mengirim pesan yang dinilai melecehkan kerja pers.


Dalam tangkapan layar yang tersebar di media sosial, khususnya melalui akun Instagram @kaltara_24jam, terlihat pesan yang dikirim melalui fitur Direct Message (DM) oleh akun yang diduga milik sang ibu pejabat. Pesan tersebut berbunyi:


"Mrk itu WARTAWAN pak cari2 kesalahan dan sbil cari makan spy ad berita spya ad diluput (kemungkinan maksudnya: diliput)… Kasihan."


Ungkapan tersebut langsung memicu reaksi keras dari kalangan jurnalis dan netizen. Komunitas wartawan menyatakan sikap, menilai pernyataan itu sebagai bentuk pelecehan terhadap profesi yang sah dan dilindungi oleh undang-undang.


Diduga, komentar bernada sinis tersebut muncul sebagai respons atas pemberitaan terkait penggunaan rumah dinas milik Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan oleh salah satu pejabat Pemprov Kaltara, yang ramai dibicarakan publik.


Sejumlah netizen juga menyayangkan pernyataan itu, mengingat wartawan memiliki peran penting sebagai penyampai informasi publik. Mereka tidak bekerja dengan niat menjatuhkan, tetapi menjalankan tugas profesional berdasarkan kode etik dan Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak yang bersangkutan. Namun, komunitas jurnalis menegaskan bahwa jika ada pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan, selalu tersedia ruang untuk menggunakan hak jawab sebagaimana diatur dalam pasal 5 Undang-Undang Pers.


“Wartawan hanya menyampaikan informasi berdasarkan laporan masyarakat dan data faktual di lapangan. Tidak ada unsur menjatuhkan, apalagi mencari makan dengan cara tidak etis,” ujar salah satu perwakilan organisasi wartawan lokal.


Pernyataan itu juga menjadi momentum pengingat bagi publik bahwa tugas-tugas utama wartawan sangatlah strategis dan mencakup hal-hal fundamental seperti:


1. Mencari dan mengumpulkan informasi faktual;

2. Meliput dan menyampaikan peristiwa penting;

3. Menjadi kontrol sosial terhadap kekuasaan;

4. Mendidik dan mencerdaskan masyarakat;

5. Berkontribusi pada kemajuan bangsa dan demokrasi.


Komunitas pers berharap insiden seperti ini tidak terulang dan semua pihak bisa saling menghargai peran masing-masing dalam membangun iklim komunikasi yang sehat dan demokratis.(@dw)

Komentar

Tampilkan

Terkini