MERAUKE, – Di Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, sebuah tonggak baru dalam sejarah pertanian nasional tengah dibangun. Lahan tidur yang selama ini luput dari sorotan kini berubah menjadi lumbung padi, berkat tangan dingin dan visi besar seorang tokoh nasional—Haji Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang akrab disapa H. Isam.
Melalui program penanaman padi berskala besar yang digagasnya, panen perdana kini telah berhasil dilakukan. Hasilnya mencatat capaian menjanjikan: 2,8 ton per hektare. Bukan sekadar angka, panen ini menjadi simbol kebangkitan kawasan timur Indonesia sebagai pusat pertanian baru.
"Ini bukan hanya proyek bisnis. Ini proyek masa depan bangsa," ujar H. Isam saat menghadiri langsung kegiatan panen perdana.
H. Isam dikenal sebagai pengusaha nasional yang tak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada dampak jangka panjang. Lewat investasi dan inovasi di sektor pangan, ia berkontribusi nyata terhadap upaya pemerataan pembangunan—khususnya di wilayah timur yang selama ini kerap tertinggal.
Pengamat politik dan pendiri LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menilai langkah H. Isam sebagai perwujudan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan. "H. Isam bukan hanya pelaku usaha. Ia adalah katalisator mimpi besar itu," katanya.
Selain hasil panen, dampak sosial dari program ini juga mulai terasa. Lapangan kerja terbuka, infrastruktur pertanian diperbaiki, dan masyarakat lokal mulai merasakan manfaat ekonomi secara langsung.
Bagi H. Isam, ini semua bukan semata tentang proyek pertanian, tetapi tentang menghidupkan tanah, memuliakan petani, dan membangun fondasi ketahanan pangan dari titik paling timur Indonesia.
"Kalau Merauke bisa, daerah lain pasti bisa. Tinggal kemauan dan keseriusan kita bersama," pungkasnya.(@DW)