BANJARMASIN, – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan (Kanwil Kemenag Kalsel) menggelar kegiatan pemantauan hilal (Hisab Rukyat) dalam rangka penentuan awal bulan Dzulhijjah 1446 Hijriah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (27/5/2025) di Hotel Zuri Express, Banjarmasin.
Kegiatan dipimpin oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Kabid Urais) Kanwil Kemenag Kalsel, Drs. H. M. Yamani, M.Pd.I, dan melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk tim hisab rukyat di Kalimantan Selatan.
Drs. H. M. Yamani menyampaikan bahwa pemantauan hilal dilakukan dengan mengacu pada Kriteria Imkanur Rukyat MABIMS terbaru, yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Kriteria ini ditetapkan berdasarkan Surat Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tertanggal 25 Februari 2022 Nomor B-79/DJ.III/HM.00/02/2022.
"Berdasarkan hasil pengamatan di wilayah Kalimantan Selatan, kriteria imkanur rukyat tidak terpenuhi. Namun di beberapa wilayah lain seperti Aceh, kondisi hilal dinyatakan memenuhi kriteria," jelas Yamani.
Dengan kondisi tersebut, penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H akan sangat bergantung pada hasil Sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada hari yang sama, setelah seluruh laporan pemantauan hilal dari berbagai wilayah diterima.
"Keputusan resmi mengenai awal Dzulhijjah 1446 Hijriah menunggu hasil Sidang Isbat dan penetapan Menteri Agama Republik Indonesia," tegas Yamani.
Di sisi lain perwakilan dari BMKG Kalsel, Deddy, mengatakan keadaan cuaca di Banjarmasin awannya agak tebal dan susah untuk melihat keadaan bulan.
"Meskipun cuaca terang, dia (bulan) tetap tidak keliatan karena masih di bawah,"tukasnya.
Seperti diketahui, bulan Dzulhijjah menjadi bulan penting dalam kalender Islam karena di dalamnya terdapat Hari Raya Idul Adha yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.(@lala)
