Tabalong, Jumat 23 Mei 2025 – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Polres Tabalong, Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.I.K., S.H., M.H., menyampaikan pesan penting kepada seluruh personel Polres Tabalong agar terus meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian.
Dalam arahannya, Kapolda menekankan bahwa profesionalisme bukan sekadar slogan atau wacana, namun harus menjadi komitmen nyata yang terwujud dalam sikap, tindakan, dan semangat belajar setiap anggota.
“Kata profesional ini bukan hanya untuk dibaca dan didengar, tapi bagaimana kita bisa mengimplementasikannya. Kita harus terus belajar, membaca, berlatih, dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan,” ujar Kapolda.
Ia juga menaruh perhatian khusus terhadap personel Polri yang masih muda, yang menurutnya harus menjadi ujung tombak perubahan dan kemajuan institusi.
“Saya sering mengatakan kepada anggota, terutama yang masih muda-muda, kalian adalah harapan. Jangan puas dengan apa yang ada sekarang, terus upgrade diri, karena ke depan tantangan akan makin kompleks dan menuntut kesiapan yang lebih baik,” tambahnya.
Menanggapi arahan tersebut, Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla menyambut baik pesan Kapolda dan menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti arahan tersebut dengan langkah konkret di lapangan.
“Pesan Bapak Kapolda sangat relevan dengan kondisi saat ini. Kami di Polres Tabalong akan terus mendorong anggota untuk tidak berhenti belajar, baik melalui pelatihan internal, literasi tugas-tugas kepolisian, maupun praktik langsung di lapangan. Terutama bagi anggota muda, ini menjadi motivasi untuk menunjukkan dedikasi dan kompetensi terbaik,” tegas Kapolres.
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan profesionalisme akan terus menjadi prioritas Polres Tabalong sebagai bagian dari upaya membentuk personel yang unggul, responsif, dan berintegritas tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
.jpeg "Memperingati Tragedi Jumat Kelabu Banjarmasin, 23 Mei 1997 : Catatan Kelam Demokrasi di Pengujung Orde Baru")
