Kisah Inspiratif :
"Dakwah di Ujung Timur, Perjuangan yang Berbuah Umrah"
Wamena – Minggu, 18 Mei 2025, Di tengah dinginnya pegunungan Papua, seorang Muslimah tangguh bernama Aminatus Sadiyah menunjukkan ketulusan dan semangat luar biasa dalam berdakwah. Warga asli Lembah Baliem, Desa Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, ini mendedikasikan hidupnya untuk mengajarkan agama Islam kepada masyarakat sekitar—tanpa pamrih.
Meski tidak menerima upah, Sadiyah tetap konsisten mengajar mengaji bagi ibu-ibu dan anak-anak di kampung halamannya. Setiap pekan, ia menyambangi para warga, mengajarkan membaca Al-Qur’an dan huruf latin dasar, sebagai bentuk kontribusi nyata bagi pendidikan dan dakwah di pelosok negeri.
Tak hanya mengajar, ia pun tak segan menjemput dan mengantar para ibu ke honai—rumah tradisional khas suku Dani—meskipun harus menempuh jarak yang tidak dekat. Semua ia lakukan dengan ketulusan hati, di sela-sela aktivitasnya sebagai mahasiswa yang tengah melanjutkan pendidikan di Wamena.
Perjuangan dan pengorbanannya tak luput dari perhatian. Berkat dedikasi luar biasa tersebut, Aminatus Sadiyah mendapat apresiasi dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang bekerja sama dengan sejumlah pihak. Ia diberangkatkan umrah secara gratis sebagai bentuk penghargaan atas kiprahnya dalam berdakwah di daerah terpencil.
Semangat juangnya tidak surut bahkan saat dirinya tengah hamil. Setelah melahirkan, ia tetap hadir untuk mendampingi dan membina umat Muslim di wilayahnya.
Kisah Sadiyah menjadi cerminan bahwa dakwah tidak mengenal batas, dan pengabdian tulus akan selalu menemukan jalannya untuk diapresiasi.