Bandara Internasional Libya, Mei 2025 — Kisah penuh haru dan keajaiban dialami oleh Amer Al-Qaddafi, seorang jamaah haji asal Libya, saat hendak menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Kejadian ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga memperlihatkan bagaimana takdir dan keteguhan hati dapat membawa perubahan yang luar biasa.
Amer merupakan salah satu anggota rombongan terakhir jamaah haji Libya yang bersiap terbang menuju Arab Saudi. Namun, saat tiba di gerbang keberangkatan, langkahnya tertahan oleh pihak keamanan bandara karena adanya masalah teknis pada paspornya.
Proses pemeriksaan memakan waktu, dan sang kapten pesawat memutuskan untuk tetap lepas landas tanpa menunggu penyelesaiannya.
Pesawat pun berangkat, meninggalkan Amer yang diliputi kekecewaan mendalam. Seorang petugas keamanan mencoba menenangkannya dengan berkata, “Ini adalah kehendak Allah.”
Namun Amer menolak menyerah. Ia memilih untuk tetap tinggal di bandara, bersabar dan berharap.
Tak disangka, beberapa saat setelah lepas landas, pesawat mengalami gangguan teknis dan harus kembali ke bandara.
Pada kesempatan kedua, meski kerusakan telah diperbaiki, pilot tetap enggan membuka pintu untuk Amer. Pesawat kembali mencoba terbang — dan kembali lagi akibat gangguan kedua.
Situasi berubah secara dramatis setelah dua kali kegagalan penerbangan. Pilot yang semula bersikukuh menolak membuka pintu, akhirnya menyatakan dengan tegas: “Saya tidak akan terbang kecuali Amer ikut serta.”
Dengan izin Allah, Amer akhirnya diizinkan naik ke pesawat.
Ia pun berangkat menuju Tanah Suci bersama para jamaah lainnya, membuktikan bahwa ketika takdir telah tiba, tak ada satu pun yang mampu menghalanginya.
Untuk informasi lebih lanjut:
Kontak Media Kementerian Urusan Haji Libya Email: info@hajilibya.gov.ly