Reynanda diketahui baru sebulan bertugas di Kejaksaan Negeri Simalungun, tepatnya sejak Juni 2025, dan ditempatkan di Bidang Pidana Khusus (Pidsus). Hal tersebut disampaikan oleh kakak kandung almarhum, Ricky Pratama Ginting, saat ditemui di rumah duka di Jalan Namori, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (4/7/2025).
"Adik saya ini anak bungsu dari tiga bersaudara. Dia baru satu bulan bertugas di Kejaksaan Simalungun, ditempatkan di bagian Pidsus," ungkap Ricky.
Ricky mengenang adiknya sebagai sosok yang tenang, pendiam, namun memiliki semangat dan dedikasi tinggi terhadap profesi kejaksaan. Sejak lama, Reynanda telah bercita-cita menjadi seorang jaksa, terinspirasi dari lingkungan keluarga yang juga berprofesi di bidang hukum.
Setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Pakuan, Bogor, Reynanda sempat gagal dalam seleksi pertama calon jaksa. Namun kegigihannya tak surut. Pada tahun 2024, ia kembali mencoba dan berhasil lulus serta ditugaskan ke Kejaksaan Simalungun.
"Dia sangat bersemangat. Menjadi jaksa adalah cita-citanya sejak lama. Mungkin karena semangat itu, dia tak pikir dua kali saat mengambil tindakan pengejaran yang akhirnya merenggut nyawanya," tutur Ricky dengan suara bergetar.
Ricky juga mengenang momen terakhir bersama sang adik yang terjadi sekitar seminggu sebelum insiden. Dalam pertemuan tersebut, ia sempat menitipkan pesan agar Reynanda selalu berhati-hati dalam menjalankan tugas. Pesan serupa juga disampaikan orang tua mereka.
"Kami sangat terkejut. Kepergian adik kami ini sangat mendadak dan meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarga," tutup Ricky.
Almarhum Reynanda akan dikenang sebagai sosok muda yang berani, berdedikasi, dan rela berkorban demi tugas penegakan hukum yang ia cintai.
