Washington DC, – Voice of America (VOA), lembaga penyiaran internasional milik pemerintah Amerika Serikat, resmi menghentikan seluruh operasinya pada tanggal (15/3/2025) lalu.
Penutupan tersebut ditandai dengan pemberhentian karyawan tetap, mulai dari reporter hingga manajer senior.
Suasana perpisahan terungkap melalui unggahan jurnalis VOA, Eva Mazrieva. Dalam video pendek yang dibagikannya, tampak para pegawai bergegas mengosongkan meja kerja dan membawa barang-barang pribadi mereka.
Eva menyebut proses pemulangan barang hanya diberi waktu 60 menit di bawah pengawasan manajemen.
“Setelah 157 hari dirumahkan, hari ini kami diberi waktu satu jam untuk mengambil barang. End of Us? #savevoa,” tulis Eva dalam unggahannya.
Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan menutup VOA dilatarbelakangi oleh sikap redaksi yang menurutnya bersifat “anti-Trump” dan dianggap “radikal.”
Akibat kebijakan ini, sedikitnya 1.300 pegawai kehilangan pekerjaan, termasuk sekitar 1.000 jurnalis. Penutupan ini menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya dalam delapan dekade, VOA tidak lagi hadir menyajikan berita kepada publik dunia.(@red)