Satpol PP Barito Kuala 'Bersih-Bersih' Jelang MTQ, PKL Tak Tertib Siap-Siap Ditindak

Lensa Kalimantan
, 6/25/2025 01:57:00 PM WIB Last Updated 2025-06-25T10:39:49Z
---

 


Banjarmasin, Rabu (25/6/2025) — Pemerintah Kabupaten Barito Kuala mulai berbenah menyambut gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2026, di mana kabupaten ini akan menjadi tuan rumah.


Bupati Barito Kuala, Dr. H. Bahrul Ilmi, S.H., M.H., beberapa waktu lalu telah meninjau lokasi utama yang direncanakan menjadi pusat kegiatan MTQ, yakni kawasan Agrowisata Jembatan Barito di Kecamatan Alalak. 


Lokasi tersebut dipersiapkan menjadi ikon baru Barito Kuala dalam menyambut tamu-tamu dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.


Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah penataan dan pengawasan kawasan publik, termasuk pembersihan dari aktivitas yang merusak estetika dan ketertiban lingkungan. 


Pemerintah setempat memberi perhatian khusus pada maraknya aktivitas yang meninggalkan jejak negatif di sekitar kawasan, seperti sampah botol alkohol dan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang tidak tertib.


Kepala Dinas Satpol PP Barito Kuala, M. Syarawi, SSTP, mengatakan pihaknya telah menerima instruksi langsung dari Bupati untuk melakukan penertiban secara menyeluruh, khususnya di wilayah Kecamatan Alalak yang akan menjadi lokasi utama MTQ.


“Memang betul adanya instruksi dari Bapak Bupati untuk menertibkan dan mengawasi wilayah sekitar lokasi kegiatan, khususnya di kawasan Agrowisata Jembatan Barito. Kami sudah mulai melakukan penataan dari batas Kota Banjarmasin hingga kawasan wisata tersebut,"


"Penertiban kami lakukan setiap hari, termasuk terhadap pedagang buah dan PKL yang mulai memadati area itu,” ujar Syarawi saat ditemui di sela sebuah acara di Banjarmasin, Rabu (25/06/2025).


Lebih lanjut, Syarawi menegaskan bahwa Satpol PP tidak segan memberikan peringatan hingga penindakan bagi PKL yang tetap membandel. Hal ini, menurutnya, penting untuk menciptakan suasana yang bersih dan tertib, serta mencerminkan kesiapan Barito Kuala sebagai tuan rumah MTQ yang layak.


“Kami berharap penertiban ini tidak hanya berjalan hingga akhir tahun 2025, tapi bisa menjadi budaya baru bagi masyarakat untuk menjaga kawasan tetap tertib," harapnya.


"Apalagi masih banyak lahan potensial yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan, seperti kawasan terminal yang saat ini baru dimanfaatkan sekitar 20 persen,” tambahnya.


Syarawi juga menyoroti kondisi di sepanjang Jalan Semangat Dalam, yang mulai dipadati PKL dan dinilai dapat mengganggu aliran air serta berpotensi menyebabkan bencana banjir seperti yang pernah terjadi di masa lalu.


“Kalau tidak ditertibkan dari sekarang, kita khawatir akan terulang kembali bencana banjir akibat penyempitan aliran sungai. Jadi penataan ini bukan hanya untuk MTQ, tapi juga demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat secara jangka panjang,” pungkasnya.


Pemerintah Kabupaten Barito Kuala menargetkan kawasan Agrowisata Jembatan Barito benar-benar siap sebagai ikon pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Selatan pada 2026. 


Dengan penataan yang konsisten, diharapkan Barito Kuala bisa tampil maksimal dan membanggakan sebagai tuan rumah event keagamaan tahunan tersebut.

Komentar

Tampilkan

Terkini