Dukung Pelestarian Musik Tradisi, Taman Budaya Kalsel Gelar Dialog Etnomusikologi

Lensa Kalimantan
, 8/19/2025 07:08:00 PM WIB Last Updated 2025-08-19T12:10:43Z
---

 


Banjarmasin,Selasa 19 Agustus 2025, - Dalam upaya memperkuat pelestarian seni dan budaya lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui UPTD Taman Budaya menggelar Dialog Etnomusikologi, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Musik Tradisi Indonesia: Lab Batang Banyu. Kegiatan ini digelar pada 19–20 Agustus 2025 di Taman Budaya Kalimantan Selatan, Banjarmasin.



Dialog tersebut menghadirkan dua narasumber nasional di bidang musik tradisi, yaitu Warsana Kliwir, seniman musik tradisi dan budayawan, serta Novyandi Saputra, peneliti sekaligus akademisi etnomusikologi, acara dimoderatori oleh Sumasno Hadi, penggiat seni budaya.


Dalam paparannya, Warsana Kliwir menekankan pentingnya pelestarian musik tradisional sebagai identitas daerah.


“Musik tradisi bukan sekadar hiburan, tapi merupakan warisan nilai-nilai kearifan lokal yang mengajarkan harmoni, etika, dan sejarah. Jika tidak dijaga, kita akan kehilangan jati diri sebagai bangsa,” ujar Warsana.



Senada dengan itu, Novyandi Saputra mengungkapkan bahwa dialog seperti ini penting sebagai jembatan antara akademisi dan pelaku budaya.


“Etnomusikologi hadir untuk membaca musik bukan hanya sebagai bunyi, tetapi sebagai fenomena sosial budaya. Diskusi ini menjadi ruang yang sangat penting untuk mempertemukan pemikiran dan pengalaman lapangan,” jelas Novyandi.



Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Hj. Galuh Tantri Narindra, ST., MT., menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari strategi revitalisasi budaya daerah.


“Kita ingin mendorong generasi muda agar tak hanya menjadi penikmat, tapi juga pelaku dan penjaga budaya. Musik tradisi adalah ekspresi paling nyata dari kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.


Kegiatan ini turut didukung dan mendapat atensi dari jajaran pimpinan daerah, di antaranya Gubernur Kalimantan Selatan H.Muhidin, dan Wakil Gubernur H. Hasnuryadi Sulaiman, serta Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, M.Pd.


Festival Musik Tradisi Indonesia ini juga menjadi bagian dari rangkaian menuju Chadi Summit 2025, dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, UNESCO, serta mitra budaya seperti MTN, Nusaas, dan Marajaki.


Melalui dialog ini, UPTD Taman Budaya Kalimantan Selatan berharap dapat menciptakan ruang edukatif, reflektif, dan kolaboratif bagi pelestari, peneliti, dan masyarakat umum dalam menjaga keberlanjutan musik tradisi sebagai kekayaan tak ternilai bangsa.(@dw)

Komentar

Tampilkan

Terkini